TENUN SONGKET

TENUN SONGKET


SEJARAH TENUN
Asal mula penemuan teknik tenun diilhami oleh sarang laba-laba. Sejak saat itu penguasa Mesir di tahun 2500 SM memerintahkan rakyatnya untuk membuat bentuk yang serupa untuk membuat busana para bangsawan pada saat itu.

Tenun ikat mulai diperkenalkan ke Eropa sektar tahun 1880 oleh Prof. A.R Hein dengan nama Ikatten. sejak itu nama “ikat” menjadi populer di manca Negara sebagai sebuah istilah internasional untuk menyebut jenis tenunan dengan menggunakan tehnik ini.
Mahatma Gandhi seorang tokoh masyarakat di India; membuat sendiri pakaian sederhana yang dikenakannya dengan menenun dengan alat tenun bukan mesin; sebagai sebuah propaganda kepada rakyatnya agar melakukan gerakan Swadesi, yaitu membuat barang-barang produksi negaranya sendiri dan menolak hasil dan barang dari
Negara lain (Inggris).

Mahatma Gandhi menenun
Pada zaman dahulu, menurut Warming dan Gaworski tenunan dengan desain ikat pakan diterapkan di Indonesia yang dibawa oleh pedagang Islam India dan Arab ke Sumatera dan Jawa. Terutama di daerah yang telah kontak dengan islam dan letaknya strategis penting bagi lalu lintas perdagangan. Pada saat itulah awal mulanya berkembang seni tenun yang menggunakan sutera dan benang emas ini.
Gittinger menambahkan bahwa daerah yang menghasilkan tenunan dengan desain benang emas dan perak terdapat di daerah yang membuat desain ikat pakan dan mempergunakan benang sutera. Daerah itu diantaranya Sumatera dan kepulauan Riau.
Bahkan di Palembang sejak abad ke-15 telah ditanam pohon murbei dan peternakan ulat sutera.
PENGERTIAN TENUN
Tenun merupakan hasil kerajinan manusia di atas kain yang terbuat dari benang, serat kayu, kapas, sutera dll dengan cara memasukkan benang pakan secara melintang pada benang yang membujur atau lungsi. Kualitas sebuah tenunan biasanya tergantung pada bahan dasar, motif, keindahan tata warna, ragam hiasnya. Seni tenun ini berkaitan dengan budaya, kepercayaan, lingkungan, pengetahuan dll.
Tenun yang berkembang di Sumatera khususnya memiliki kreasi baru dalam desain serta penggunaan bahan emas dan perak khususnya benang sutera dan benang kapas. Kadangkala ditambahi dengan aplikasi, manik-manik dan kaca. Secara keseluruhan tenunan yang kompleks, rumit dan indah dengan kemilau benang emas dipadu dengan sutra menjadi warna yang hidup, agung dan bergairah.
Namun selain penggunaan benang sutera, kapas/katun, juga ada yang menggunakan benang sulam, benang sintetis lain seperti: rayon, benang wol dsb.



KAIN TENUN SUMATERA
Sebagai sebuah negeri yang kaya dengan berbagai jenis kain tenun tradisionalnya, maka Sumatera memiliki keragaman yang sangat variatif antar satu propinsi dengan propinsi lainnya. Tenun Tapis Lampung, tenun Songket Palembang, Tenun Songket Padang (Pande Sikek)  dan Silungkang, Tenun songket Jambi  serta tenun Riau semuanya dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM); namun satu sama lain memiliki teknik pengerjaan yang sama dengan motif dan bahan serta ciri khas berbeda-beda.

 
ATBM jenis Tijak
Songket
Songket adalah kain yang ditenun dengan menggunakan benang emas atau benang perak dan dihasilkan di daerah daerah tertentu saja; misalnya: Palembang, Minangkabau dan sebagainya.
Songket adalah kain yang termasuk dalam brokat /keluarga tekstil . Ini adalah tenunan tangan dalam sutra atau kapas dan rumit, berpola dengan emas atau perak benang. Benang metalik mencolok dengan kain latar belakang untuk menciptakan efek berkilau. Dalam proses menjalin benang logam dimasukkan di antara kapas sutra atau pakan (garis lintang) benang.
Desain pola motif songket ini timbul pada permukaan kain. Ada yang menghias dan menutup seluruh permukaan kain, ada yang menghias bagian tertentu dimana motif yang dibentuk menyebar di berbagai bagian dari kain. Ada kombinasi, ada yang menyebar pada satu permukaan kain. Benang yang disongket tersebut disisipkan dengan benang tambahan di atas maupun di bawah benang lungsi dan benang pakan.
Istilah kata songket kalau di Palembang berarti Songko yaitu orang yang pertama menggunakan benang emas itu untuk hiasan ikat kepala. Ikat kepala itu bernama songko. Kemudian benang emas dipakai sebagai hiasan pada kain tenun lainnya yaitu kain sarung dan baju kurung.
Istilah songket berasal dari Malaysia . Dalam Bahasa Indonesia sungkit  berarti "hook". Ini ada hubungannya dengan metode pembuatan songket, untuk hook dan memilih kelompok benang, dan kemudian slip benang emas di dalamnya. Berarti menyongket yaitu 'untuk menyulam dengan emas atau perak' . Benang Songket merupakan produk mewah tradisional dipakai selama acara-acara seremonial sebagai sarung , kain bahu atau ikatan kepala.
 Tanjak atau hiasan kepala Songket yang dikenakan di pengadilan dari kesultanan Malaysia . Secara tradisional perempuan muslim dan remaja perempuan menenun songket; "beberapa anak laki-laki dan laki-laki juga menenun  ". 
Songket sebagai  gaun raja juga disebutkan oleh Abdullah bin Abdul Kadir tulisan 1849. -pola tradisional tekstil Sumatera mewujudkan suatu sistem lambang diinterpretasi.          
Di Indonesia, songket diproduksi di Sumatera , Kalimantan , Bali , Sulawesi , Lombok dan Sumbawa .  Di Sumatra pusat produksi songket terkenal adalah di Minangkabau , Sumatera Barat dan Palembang.
           Luar Indonesia, lebih lanjut daerah produksi meliputi pantai timur Semenanjung Malaysia  dan Brunei . Songket tenun secara historis terkait dengan bidang Malay pemukiman, dan teknik produksi bisa saja diperkenalkan oleh Arab dan India pedagang. Secara historis, produksi terletak di kerajaan politik yang signifikan karena tingginya biaya bahan; benang emas yang digunakan adalah awalnya luka dengan nyata daun emas . 
 
Gedogan
Jenis-jenis kain tenun songket:
•    Kain tenun Siak
•    Kain tenun Indragiri
•    Kain tenun Bengkalis
•    Songket Silungkang
•    Songket Palembang
•    Songket Pande sikek
•    Tenun Tapis Lampung

TENUN DATAR
Tenun datar merupakan proses persilangan benang lungsi dan benang pakan berdasarkan pola anyam datar dengan menggunakan alat tenun. Lungsi adalah benang yang panjangnya sejajar vertikal dengan panjang kain pada saat menenun. Benang pakan adalah benang yang lebarnya sejajar horizontal dengan lebar kain. Pola anyam datar ini ini terjadi secara sama dan merata. Karena itu hasil tenunan datar menampilkan permukaan yang rata dan datar karena meratanya persilangan kedua arah benang tersebut. Penyebaran tenun datar di Nusantara memiliki kekayaan akan teknik,corak dan warna.




TEHNIK TENUN
Teknik tenun datar yang biasa digunakan untuk menenun adalah teknik tenun ikat. Corak kain dibuat dengan cara mengikat bagian-bagian tertentu dari benang hingga warna tidak menyerap pada bagian-bagian tertentu pada saat pencelupan berlangsung. Bagian yang tidak terwarnai ini akan membentuk corak pada kain ketika kain ditenun.
ALAT TENUN
Alat tenun yang digunakan yaitu alat tenun Gedogan dan alat tenun tijak.
Alat tenun gedogan terdiri dari 2 macam yaitu gedogan berfungsi sinambung dan gedogan berfungsi tak lanjut. Alat tenun Tijak merupakan bentuk dasar dari sebuah alat tenun mulai dari ATBM sampai dengan mesin tenun modern. Ada juga alat Tenun kartu yakni alat tenun yang menggunakan kartu-kartu yang diberi lubang jenis tenunan ini khusus untuk membuat kain berukuran sempit seperti sabuk, pita hiasan dll.
TENUN IKAT
Tenun ikat adalah proses penenunan benang-benang yang telah diberi corak. Bersamaan pada saat kain ditenun corakpun muncul di permukaan. Caranya adalah benang direntangkan pada alat perentang sambil memastikan posisi posisi, warna, ukuran dan corak. Perentangan dibuat sama dengan lebar atau panjang kain. Bagian yang akan diberi warna sesuai corak dan diikat perkelompok benang.

Benang yang sudah selesai diikat kemudian dilepas dari rentangan dan dicelup dalam zat pewarna. Setelah pencelupan, benang dikeringkan,ikatan dibuka. Ketika ikatan dibuka,bagian yang terikat tidak yang terikat tidak berwarna. Tahap berikutnya adalah benang dipasang sesuai peruntukannya. Benang lungsi dipasang pada alat tenun, sedangkan benang pakan digulung pada kumparan atau sekoci. Corak yang dibuat pada kelompok benang searah lebar kain(pakan) disebut tenun ikat pakan. Corak yang dibuat pada kelompok benang lungsi disebut tenun ikat lungsi. Adapun dari keduanya disebut tenun ikat ganda.
Lebih baru Lebih lama